my list blog

Selasa, 12 April 2011

hanya sebuah cerpen..

Pagi itu, dikamar rumah sakit tak biasa nya dokter ku mengucapkan selamat pagi. Dia tersenyum padaku. Lalu duduk disampingku. -- menatapku. Membelai lembut tanganku. Lalu dengan perlahan dia berkata padaku.

"Nak, kau sangat cantik sekali. Aku suka melihat senyummu ketika menyambutku atau bercanda. Jangan pernah hilang yah senyum itu dari wajahmu".

Lalu lama-lama senyumku sedikit memudar. Aku tau ada sesuatu di balik ini semua. Aku menatap dokterku yang terlihat sudah tua sekali dan sangat baik. Aku nyaman berada dekatnya. Aku menatap dengan penuh tanya. Dokterkupun tau aku menunggu kalimat selanjutnya. Akhirnya wajah ramah itu berubah serius tapi tetap lembut. Dia berkata dengan sangat hati-hati sekali.

''Ada TUMOR di kepalamu, nak''.

Aku terdiam. Hanya bisa terdiam. Aku tidak merasakan apa-apa. Aku tidak sedih. Aku tidak takut. Aku hanya tidak tau harus menanggapinya dengan bagaimana.
Lalu tidak lama, senyumku terlihat kembali bersamaan dengan air mataku yang jatuh. Dokterku pun memegang erat tanganku.

Aku tau.. Aku tau berapa lama lagi aku akan hidup. Berapa lama lagi aku bisa mengisi hariku dengan kebaikan dan juga membahagiakan orang tuaku. Oh tidak.. Lagi-lagi aku gagal membuat mereka bahagia. Kabar ini, kabar penyakitku ini pasti sudah membuat mereka sangat sedih sekali. Dan lagi-lagi aku membuat air mata di wajah mereka.

Ya Tuhan! Aku hanya bisa berdoa dan meminta kepadamu dengan waktuku yang sempit ini. Tolong buat aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku sebelum kau mengambil nyawaku. Aku hanya ingin melihat mereka bangga atas diriku.

Saat itu, pikiranku kacau. Yang ada dipikiranku adalah hidupku yg seperti biasa kujalani tlah terhenti semenjak dokter mengatakan tentang penyakitku. Hidupku yang baru adalah bersahabat dengan obat, rumah sakit, suster2 dan dokterku.

"terima kasih, dok. karena kau telah jujur atas penyakitku. dengan ini aku tau apa yang harus aku lakukan di sisa hidupku."

Mama.. Maafkan aku mah, aku tidak bisa memberikan menantu atau cucu kepadamu, seperti harapanmu selama ini kepadaku. Mana ada yang mau dengan ku, dengan wanita yang umurnya tidaklama lagi.
Mama.. Maaf kalo aku tidak akan sempat membahagiakanmu nanti. Maaf kalau aku slalu menyusahkanmu.

Hati dan pikiran ini terus tertuju kepada mama ku. kepada kedua orangtuaku. aku benar-benar tak memikirkan lagi tentang penyakit dan umurku.

Malam ini aku bersujud kepada Tuhanku. Aku hanya minta 1 hal. Ambilah nyawaku secepatnya. Bukan karena aku tdk ingin merasakan sakit ini. Dan bukan karena aku tak bersyukur dengan sisa umurku. Tapi aku tidak ingin membuat susah keluarga ku di detik-detik terakhir hidupku.
aku tak ingin membebaninya dengan segala biaya pengobatanku yang akan berakhir sia-sia.

Oh ya tuhan, bagaimanakah caranya aku mengumpati rasa sedihku di depan mama?
aku tak ingin melihat senyuman mama tergantikan dengan airmatanya.

Dada ini begitu sesak. hatiku kalut sekali. bukan karena ku takut dengan penyakitku. dan bukan juga rasa sakit yang kurasakan.
tapi dada ini sesak karena aku memikirkan, pada akhirnya ku tau jawabnya. aku tak bisa membahagiakan kedua orang tua ku selama hidupku ini.
ku tak bisa membantu mereka untuk merasakan hidup yang indah dan istimewa seperti di sinetron-sinetron yang biasa mama ku tonton.

--to be continued

#FR

1 komentar:

  1. semoga diberikan mukzizat
    tuhan pasti punya rencana terbaik bagi umatnya

    BalasHapus