Sandiwara Kehidupan
.....Sejak saat itu, aku menyadari bahwa tidak ada kesetiaan tanpa
hubungan darah. Anjing sekalipun dapat memakan Tuannya jika dia
kelaparan.
Kata persahabatan menjadi terdengar klise. Seperti topeng musuh yang akan segera terbuka ketika saatnya tiba, dan memakan kita.
Jangan. Jangan kau setia. Tidak ada kesetiaan yang tulus terhadap sesama melainkan dengan Tuhanmu.
Mereka tidak akan setia. Mereka akan melupakanmu. Mereka akan melupakan seribu kebaikanmu ketika kamu melakukan satu kesalahan.
Jangan. Jangan kau berharap padanya. Pada akhirnya bukan mereka yang
akan ada disampingmu ketika kau terbujur lemas dengan lautan airmata di
penghujung hidupmu.
Mereka hanya akan menangisimu sehari/dua hari lalu melupakanmu.
Jangan pernah berharap mereka melakukan pengorbanan seperti yang telah kamu lakukan.
Mereka bukan kamu. Mereka tidak bodoh seperti kamu. Kamu naif!
Dunia ini tempatnya manusia berkompetisi. Berlomba mengejar satu tujuan, yaitu; EGO.
Kamu hanya akan terpuruk dan terbelakang ketika mengandalkan kesetiaanmu.
Terkadang, kita harus menjadi orang jahat untuk tetap terlihat baik.
Jangan pernah menjadi dirimu yang sebenarnya di tengah kerumunan orang-orang palsu.
Karena kamu tetap akan terlihat palsu.
Dan itu tidak membantumu sama sekali.
Kamu akan kalah!
Senyum mereka, tawa mereka, tatapan mereka... Apakah kamu bisa membedakannya? Tidak.
Kita adalah aktor. Dan dunia ini adalah panggung.
Kita semua bersandiwara.
Dan kamu, kamu adalah aktor jelek yang tidak bisa berakting!
Mereka tahu itu. Dan mereka memanfaatkanmu serta mentertawakanmu dibelakang panggung.
"Hahahhahahahaa..."
"Kamu naif! Atau, lugu? Mungkin kamu hanya bodoh." :)
-FR- wed,060612
03.35 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar