Tahun 2013
Ditahun ini aku di gelayuti rejeki yang luar biasa oleh Allah. Dan mendapatkan banyak pengalaman yang luar biasa dalam pekerjaanku.
Dan untuk pertama kalinya lagi, setelah 5 tahun menyendiri dan
Saya sangat terpuruk pada waktu itu, tiba-tiba Allah membangunkan saya kembali dipertengahan Agustus, setelah Lebaran Idul Fitri yaitu mempertemukanku dengan seseorang. π
Lagi-lagi suatu hal yang tidak biasa, karena Dia membuat saya memberanikan diri untuk bertemu dengan seseorang yang benar-benar Asing dari hidupku. π
Dia adalah Toper. Orang asing dari negara sebelah yang sudah hampir 10tahun menetap di Jakarta menjadi expatriat. π
Ntah untuk keberapa kalinya dia mengajak saya bertemu dalam hitungan bulan, baru malam ini saya terima ajakannya dengan rasa gugup. π
Jujur saja, saya tidak pernah sebelumnya berkencan berdua dengan seseorang yang belum saya kenal.
Tapi ntah keberanian darimana akhirnya aku berada dikursi panjang disebuah restaurant di bilangan SCBD, menunggu dia yang sebenarnya datang tepat waktu. Hanya saja saya selalu datang brp menit sebelum waktu janjian tiba.
Table yang dia reserved mengarah ke jendela dengan view jalanan yang dibasahi gerimis hujan. ☔️
Jam 8.00 tepat dia datang dengan kemeja putih panjang bergaris merah ditengah dengan celana jeans panjang. π
Ketika itulah dada saya berdebar kencang. Apakah saya dapat melewati makan malam ini dengan tidak mengibarkan bendera putih atau meneriaki "mayday mayday" kepada temanku yang sudah berjaga-jaga di resto sebelah ketika sesuatu terjadi dengan acara makan malam saya. Hahahaa.. Geli sekali rasanya kalo ingat kejadian itu. Betapa saya menikmati kencan pertama saya. =)
Waktu berlalu begitu saja, ntah perbincangan perkenalan kami yang begitu mengasyikan atau karena dia telah membuatku merasa nyaman bersamanya pada makan malam tsb.
Yang pasti saya telah melupakan teman saya yang sudah menunggu lama di resto sebelah sebagai penyelamat. Hihihi *peace*
Waktu berlalu dengan acara santai-santai dimalam itu (akhirnya) join bersama teman saya juga.
Dan saya selalu merindukan pertemuan selanjutnya bersama dia. ☺️
Di pertemuan kedua, sebenarnya saya yang memaksakan untuk bertemu karena setelah pertemuan pertama dia tidak ada kabar untuk mengajak saya ke pertemuan berikutnya. Hahah..
Akhirnya (lagi-lagi, saya mengajak teman saya untuk jadi penyelamat, hahah) saya menghampiri dia di sebuah Pub di bilangan Senayan. Dia sedang hangout bersama teman-temannya.
Saya Ingat sekali betapa saya mengaguminya, karena dia adalah sosok yang sopan. He did not try to kiss me on the firstdate until the third. (Oh my god i'm blushing)
Dikencan selanjutnya dia ajak saya ke suatu Club favorite-nya dibilangan Jakarta Selatan, disitu saya bertemu banyak sekali teman dia, yang membuat saya sangat nervous. :o Yah, masuk kedalam lingkungannya. Teman-temannya yang mungkin begitu posesif, yang mungkin tidak akan menyukai saya. (Perasaan itu muncul dan membuat saya jadi semakin nervous) tiba-tiba seorang temannya dari "kelompok angkatan tua" mengajak saya ngobrol, tentang bagaimana hubungan saya dengan Toper. Lalu tetiba dengan begitu saja keluar kata-kata dari mulut saya "Aku mengaguminya, he's a polite person, dari kencan pertama he's not trying to kiss me" - OMG! What the hell happened with my mind? Why I said that to his friend, i'm such an idiot ( i thought) well, they're laughed at me! Hahahah
Tidak lama dari percakapan itu, Dia menarik saya ke dekat toilet, tanpa berkata apa-apa lagi, he kissed me. OMG!! Oh I feel so alive again! We kissed very long time but we dont care. I really don't care! Hahahaha
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan... Hidupku terlalu bahagia bersamanya. Aku selalu berkata dalam hati "Dialah pasangan yang aku cari selama ini"
Dia selalu dapat membuatku tertawa terbahak bahak karena kelakuannya.
Bahkan dengan kata-kata yang dia tulis melalui kartu dari Bunga yang selalu dia kirimkan buatku.
I'm falling in love with this guy!! :)))
Aku selalu merasa nyaman dalam pelukannya. :))
Tanpa dia ketahui, saya selalu mengaguminya. And I always said in my heart with proud "he's mine!"
Tapi bukan kehidupan jika tidak ada hujan & badai. Kami beberapa kali bertengkar hebat karena beberapa masalah. Karena sebenarnya kami adalah pasangan yang sama-sama keras kepala. π
But we have faith & love for each other. Kita bertahan! π
Hari demi hari bulan demi bulan sampai dimana akhirnya kita melewati 1 tahun bersama, dan aku sangat bersyukur sekali dia masih berada disampingku. Di dalam hidupku.
We travelling a lot. (Not that much) but we have so much pictures about our happiness.
I adore him so much.. Dia adalah pria yang pintar, menyenangkan, pekerja keras, dan tau bagaimana membuatku tersenyum. π
I always thank to God for having him in my life.
And we have so much plan to do with our travelling. (But not longer anymore.)
Once upon a time... Segalanya menjadi berubah.
Kami tidak semesra dulu. Kami tinggal bersama tapi kami berjauhan.
Saya dengan segudang permasalahn saya yang membuat saya jadi tidak percaya diri didepan pasangan saya, membuat saya menjadi pasangan yang tertutup dan kaku.
Mungkin Dia mempunyai perasaan yang sama. kami tidak lagi saling melempari rayuan atau kata-kata manis. Segalanya jadi begitu dingin. Kaku. Tak Terkendali.
Kami hanya bertingkah selayaknya pasangan yang bersama tanpa ada lagi Sparkling-Sparkling seperti pertama kali kita bersama.
Saya menjadi orang yang pesimis dan melupakan kodrat saya menjadi seorang pasangan yang seharusnya bertingkah laku sebagai pacar.
Diapun dengan segudamg masalahnya di Kantor menjadikan dia Pria terdingin yang pernah ku kenal. Aku tidak dapat lagi menggapainya, walau jarak kami hanya 1 centimeter.
Oneday! Hari dimana yang selalu saya takutkan terjadi.
Kita berdua duduk dimeja bundar yang kaku.
Dia mulai berkata, "Dia kehilangan perasaannya padaku. Dia tidak merasakan bahwa saya adalah pacarnya lagi. Dan dia berkata, hubungan ini tidak dapat di selamatkan lagi."
Pada saat itu saya masih berbicara vokal untuk menutupi kesedihan dan kekecewaan saya terhadap diri saya..
terhadap dia..
Terhadap hubungan kami akhir-akhir ini.
Ingin rasanya mengulang kembali kepada waktu dimana kita saling mengagumi satu sama lain.
Dimana kita selalu melempar senyum dan berpelukan ketika bertemu setelah dia pulang dari kantor, atau travelling.
Dia, seseorang yang selalu saya rindukan setiap hari.
Bahkan saya selalu salah tingkah setiap jam telah menunjukan jam 6.30pm waktunya dia pulang kerja. :)
Dia, yang membuat saya selalu ingin terlihat cantik dimatanya.
Dia yang selalu membuat saya ingin sukses dalam karir saya.
Dia yang membuat saya jadi pintar memasak.
Pada saat itu, di meja bundar. Saya telah kehilangannya.
Saya tau, saya bisa memohonnya untuk tidak pergi.
Tapi, saya melihat dia, sudah tidak bahagia lagi bersama saya.
Kami tidak bahagia lagi!
Melihat kearahnya. Wajahnya, matanya, yang tidak akan lama lagi saya akan kehilangannya.
Untuk menyentuh tangannya yang berada diatas meja pun saya tidak punya kekuatan. Tubuh saya berasa kaku. Tetiba nyawa saya melayang. Tapi saya tersadar dan berkata dalam hati; Saya benar-benar ingin dia, saya & kami Bahagia.
For this time and forever I will let him fly away.
He's no longer my Cookie, Toper, Monkey, anymore..
I couldn't taste
the stink of Whisky
on your lips.
a final kiss,
we didn't make it our last goodbye kiss,
because we both busy with words we never understood.
F R
March, 2015